Jumat, 20 Mei 2011

J O R R

Aku dan suamiku tinggal di daerah Cibubur. Daerah ini kami pilih karena dekat dengan tempat kerja suamiku (di Gunung Putri). Sudah hampir 4 bulan kami tinggal di sana, tapi sekarang rumah itu sering ditinggal karena aku yang harus mengejar cita-cita akademikku di Bandung dan suamiku yang tidak tahan ditinggal sendiri. Ya, aku tinggal di Bandung dalam waktu sekitar sebulan lebih (Mei - Juni) dan suamiku pulang ke rumah orang tuanya di Jatibening.

Sejak dulu, suamiku pulang pergi Gunung Putri - Jatibening lewat tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) karena lewat tol kota dan tol jagorawi pasti macet di setiap jam berangkat dan pulang kantor walaupun akan lebih dekat dan lebih murah. Rute lewat JORR ini memang menguntungkan buat dia, kecepatan mobil bisa sampai 100 km/jam dan memang dekat dari Jatibening.

Bulan Mei ini suasana agak sedikit berubah karena ada KTT ASEAN di Jakarta. Bus dan Truk dilarang melewati tol dalam kota Jakarta puku 05.00 s.d. 22.00 WIB. Ternyata kegiatan itu diulangi lagi sebagai uji coba agar tol dalam kota menjadi tidak macet.

Melihat perbedaan ini, saat aku berkunjung ke Cibubur aku bertanya pada suamiku
"Sekarang truk lewat JORR semua ya?" sambil melihat polisi yang berjaga di jalan masuk JORR.
"Iya..kan nggak boleh lewat tol kota". Jawabnya sambil nyetir.
"Trus, efeknya apa?"
"Iya...sekarang JORR nya jadi macet nih, Uda pulang tiap hari  jadi lama gara-gara macet..rame ama truk sih tolnya..." saat bilang ini, dia menunjukkan muka yang kesal.
"Trus, di tol dalam kota jadi nggak macet dong??"
"iya..tol kota jadinya lowong banget....." makin kesel aja dia kayaknya.

Akhirnya kami kembali terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing, aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi yang ada di pikiranku adalah malang benar nasib suamiku, setiap hari harus menghadapi kemacetan padahal biasanya dia biasa ngebut di JORR. Lalu aku menjadi heran dan langsung kuungkapkan keherananku.
"Trus, kok kamu lewat JORR?? kenapa ngak lewat tol dalam kota??"
Suamiku tidak menjawab, hanya saja mukanya menjadi merah, terbentuk senyum malu, dan tidak mau menatapku (memang dia lagi nyetir sih). Aku mengerti apa yang dia maksud.
"Ya ampun....ckckck...lewat tol kota kan lebih deket, lebih murah lagi, udah gitu sekarang nggak macet.....hahaha...nggak ngerti deh ama jalan pikiran kamu....."

Beberapa minggu kemudian, saat dia dalam perjalanan pulang kantor, dia meneleponku, di sela-sela pembicaraan aku bertanya,
"udah sampai mana?"
"baru masuk JORR nih..."
aku pun kaget "hah??kok lewat JORR sih??"
suamiku diam sejenak (lumayan lama sebenarnya) lalu berkata "berisik loe....hahahaha......nggak usah dibahas ah..", aku hanya tersenyum mendengarnya.

Suamiku, kamu cinta JORR banget, ya??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar