Minggu, 29 Mei 2011

Ampun Bu, Ampun Pak...


Kejadian ini terjadi sekitar 4 tahun yang lalu (waah lama juga ya..) di kampus SMA N 2 Cimahi.

Aku dan sobatku, Hilda punya kebiasaan yang tidak baik untuk ditiru, yaitu membolos pada pelajaran BK. 
Sebenernya memang agak malas kami ikut pelajaran ini, selain karena pelajarannya hanya 1 jam, pelajaran ini juga mulai setelah jam istirahat. Seringnya sih kami teruskan saja istirahatnya daripada masuk kelas. Intinya, tidak ada pembelaan deh, aku sadar membolos itu salah.

Me & Hilda
Setelah beberapa minggu kejadian ini terus berlanjut, akhirnya kami memutuskan untuk masuk kelas karena merasa berdosa. Akan tetapi, seketika niat itu batal gara-gara teman kami, yang biasanya dia adalah siswi rajin, tapi nampaknya hari itu dia sedang di luar kebiasaannya. Dia mengajak kami bolos. Aku dan Hilda saling berpandangan bimbang. Kami pikir, alangkah tidak sopannya kalau kami masuk kelas dan teman kami ini bolos. Akhirnya kami pun ikut bolos.

Kami pergi ke kantin di belakang kelas kami, di meja kantin, kami mengisi waktu dengan mengerjakan pr kimia.
"aku bolos terus tapi nggak pernah ketauan ih, kalo ketauan gimana ya??" ucapku.
Kami hanya tertawa dan berharap itu tidak terjadi. Lalu tidak lama kemudian, teman sekelas kami, Maulana ikut bergabung dengan kami setelah melihat kami tidak masuk kelas, padahal tadinya dia mau masuk kelas.
Kami berempat pun belajar sambil berbincang-bincang.

Tiba-tiba kami dikejutkan dengan sesosok pria yang muncul tiba-tiba di meja kami. Dia adalah guru fisika kami yang juga tim buser anak-anak yang melanggar peraturan.
"Nah ya...ketauan ya...." gila, aku masih ingat apa yang diucapkannya.

Kami berempat pun kaget dan hanya bisa terdiam.
"Udah mulai nakal ya, kalian, hayo..lagi pelajaran apa di kelas kalian?" Sebenarnya kami memang biasa tergolong anak baik.
"BK pak.." jawab Maulana.
Aku, Hilda, dan Maulana hanya bisa tersenyum malu karena ketahuan. Lalu guru fisika kami berkata
"Hayo, masuk kelas, nanti saya lapor sama guru BK kalian.."
Kami bertiga benar-benar hanya bisa tersenyum, tapi teman kami matanya sudah berkaca-kaca.
"Jangan atuh bapak..." matanya sudah berkaca-kaca, suaranya bergetar.
"Jangan nangis, nggak apa-apa kok.." Hilda coba menenangkan teman kami.
"Apanya yang nggak apa-apa...enak aja..." Guru fisika kami langsung memotong, lalu dia pun berlalu.

Ternyata ini rasanya ketahuan bolos, rasanya malu, takut...huwaaa..rasanya ingin kutarik kembali kata-kataku di awal.

Aku, Hilda, dan Maulana terima-terima saja kalau kami kena hukuman, tapi aku kasian dengan teman kami. Dia anak yang baik, baru bolos sekali ini, tapi harus ketahuan. 

Tidak lama kemudian, guru BK kami pun datang dan menceramahi kami. Kami malah cengar-cengir, memang mungkin kami sedang badung-badungnya. Maafkan kami ya, bu.


1 komentar:

  1. Titanium Rod in Leg Kit - Tioga Sports - Titanium-Arts
    TITA NATION TO titanium straightener HELP! Shop Tin-Wood Handle Set with T-Bone Rod - Titanium Rod - titanium nipple jewelry Titanium Rod - Titanium Rod titanium drill bit set - Titanium Rod - Titanium Rod - Titanium Rod - Titanium titanium iv chloride Rod - Titanium Rod - Titanium $13.99 2020 ford ecosport titanium

    BalasHapus